BeritaLabuanbajo.com, Portland, Oregon, AS,– Sebuah maskapai penerbangan membawa 171 penumpang dan enam awak di dalamnya, terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah terjadi ledakan panel pintu kabin pesawat saat terbang di udara (‘colokan’ L-AFT WING EMERGENCY EXIT yang tidak berfungsi). Penumpang panik.
Seorang penumpang di dalam pesawat Alaska Airlines dengan kamera ponselnya sempat merekam video momen tersebut setelah ledakan panel pintu kabin pesawat terlontar keluar dan sebagian dinding samping meledak hingga memaksa pilot pesawat Boeing 737 MAX 9 melakukan pendaratan darurat di Portland, Oregon,Jumat malam, (5/1/2024).
Postingan videonya diposting ke media sosial, videonya tersebut memperlihatkan masker oksigen sudah berjatuhan dari tempatnya dan dan juga panel pintu yang terpasang di dinding kabin pesawat dalam keadaan telah hilang.
Akibat dari insiden itu, pilot pesawat maskapai penerbangan Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Portland.
Diketahui saat itu Pesawat Boeing 737-900/-9MAX Alaska Airlines sedang melakukan perjalanan dari Portland ke Ontario, California, ketika pesawat berada di ketinggian maksimum 16,300 kaki terjadilah ledakan pada panel pintu kabin pesawat tersebut.
Ledakan diakibatkan pesawat mengalami penurunan tekanan yang parah sehingga menyebabkan panel pintu Kabin pesawat terlontar keluar.
Saksi penumpang mengatakan sebelum setelah ledakan pintu pesawat terlontar dan terjadi hempasan angin sangat kuat hingga merobek baju anak-anak.
Pesawat Boeing 737-900/-9MAX yang sedang membawa 171 penumpang dan enam awak di dalamnya tersebut, terpaksa kembali lagi ke tempat asal pemberangkatan di Bandara Internasional Portland dengan selamat.
Hingga saat ini, masih belum jelas apakah ada orang di dalam pesawat tersebut yang terluka, karena informasi yang baru diperoleh masih terus berkembang.
Sementara foto-foto bahkan video yang beredar diunggah di media sosial memperlihatkan kerusakan pada pintu pesawat setelah penurunan tekanan yang parah pada pesawat tersebut.
Setelah insiden tersebut pihak Alaska Airlines menghentikan sementara armada 65 pesawat Boeing 737 MAX 9: “Tadi malam, saya menulis tentang Alaska Airlines AS1282. Penerbangan dari Portland Internasional… Pos Pembaruan: Alaska Menghentikan Sementara Armada 65 Pesawat Boeing 737 MAX 9 muncul pertama
kali di The Bulkhead Seat.”
Pihak Boeing mendukung keputusan FAA.
Beberapa regulator asing termasuk Tiongkok meminta rincian mengenai insiden tersebut, kata sumber Reuters. Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Tiongkok, negara pertama yang melarang penerbangan MAX pada tahun 2019, sedang mempertimbangkan apakah akan mengambil tindakan.
Sebelumnya, pesawat MAX sempat dilarang terbang di seluruh dunia selama 20 bulan setelah kecelakaan di Ethiopia dan Indonesia terkait dengan perangkat lunak kokpit yang dirancang dengan buruk.
Penjelasan Regulator penerbangan AS (FAA)
Sementara pihak Regulator penerbangan AS (FAA) pada hari Sabtu (6/1) menghentikan sementara operasional sejumlah pesawat Boeing 737 MAX 9 untuk pemeriksaan keselamatan menyusul terjadinya ledakan panel kabin yang memaksa Alaska Airlines yang membawa penumpang melakukan pendaratan darurat.
FAA mengatakan arahan inspeksinya mencakup 171 pesawat MAX 9 tetapi tidak menyebutkan berapa banyak pesawat yang memerlukan inspeksi baru atau apa persyaratan inspeksi yang tepat.
MAX 9 sendri mewakili sekitar 220 dari total 1.400 pesawat jet MAX yang telah dikirimkan kepada pembeli sejauh ini dan sebagian besar dari pesawat tersebut memiliki spesifikasi serupa dengan pesawat milik Alaska Airlines
Pesawat Boeing 737 MAX 9 tersebut diketahui baru beroperasi selama delapan minggu.
Keputusan FAA ini jauh lebih ringan dari keputusan pelarangan terbang Boeing MAX secara global hampir lima tahun lalu menyusul dua kecelakaan di Ethiopia dan Indonesia yang menewaskan hampir 350 orang.
Namun menurutnya, hal tersebut merupakan pukulan lain bagi Boeing ketika mereka mencoba untuk pulih dari krisis keselamatan dan pandemi yang disebabkan oleh utang yang besar.
Setelah insiden tersebut pihak FAA mengklaim telah melakukan inspeksi pada hari Sabtu (6/1), setelah dilakukan penyelidikan ditemukan adanya kegagalan struktural yang berakibat terjadi ledakan, didapati lubang persegi panjang di area badan pesawat.
“FAA mewajibkan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang,” kata ketua FAA Mike Whitaker mengutip laporan Reuters.
Pengakuan penumpang yang menjadi saksi
Emma Vu, seorang penumpang penerbangan Alaska, mengatakan kepada CNN International bahwa dia terbangun saat pesawat “baru saja jatuh, dan saya tahu itu bukan hanya turbulensi biasa karena masker terjatuh dan saat itulah kepanikan mulai terjadi.”***