Home / News / Pendidikan

Selasa, 22 November 2022 - 00:14 WIB

Revitalisasi Kawasan Pecinan, Mahasiswa Architecture UK Petra dan Thailand Hasilkan Karya Bersama

Ing Julita, S.Ars, M.Ars sebagai tutor bersama Bryan Wijaya seorang mahasiswa menunjukkan karya bertajuk Chinese Business Complex dengan konsep The Future of Our Past (Foto: Humas UK Petra)

Ing Julita, S.Ars, M.Ars sebagai tutor bersama Bryan Wijaya seorang mahasiswa menunjukkan karya bertajuk Chinese Business Complex dengan konsep The Future of Our Past (Foto: Humas UK Petra)

iBenews.id – UK Petra menggelar pameran bertajuk “Projecting Cities; Bangkok and Surabaya”. Pameran tersebut digelar hasil kerja sama antara mahasiswa Architecture UK Petra-Indonesia dengan mahasiswa Silpakorn University-Thailand. Pameran mulai digelar tanggal 17 November-01 Desember 2022 itu digelar di gedung Q kampus UK Petra jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya mulai jam 09.00-15.00 WIB.

“Para mahasiswa dua negara ini mulai mengerjakan proyek bersama selama satu semester gasal 2022/2023. Fokusnya mengangkat mengenai revitalisasi kawasan Pecinan di kota Bangkok dan Surabaya.”, ungkap Rully Damayanti, Ph.D., selaku dosen UK Petra penanggung jawab acara.

Rully menambahkan kelas diadakan secara online maupun onsite, yang dibagi menjadi empat kelompok dimana mahasiswanya dicampur menjadi satu. “Jadi para mahasiswa beda negara ini diminta merencanakan dan mendesain bagian dari kawasan tua baik di Surabaya dan Bangkok seluas kurang lebih 30 hektar.”, rinci Rully.

Studio kolaborasi ini ditutup dengan pameran yang menampilkan 14 desain kawasan dalam bentuk maket dan gambar. Untuk kawasan Pecinan kota Bangkok, yang menjadi targetnya adalah Talad Noi.

Ini merupakan kawasan budaya yang bersejarah bagi penduduk keturunan China. Menggeliat kembali setelah menjadi area perdagangan dan fasilitas kreatif bagi turis. Desain para mahasiswa cukup beragam, yang jelas mereka tetap mempertahankan karakter asli kawasan Pecinan serta menambahkan potensi aktifitas industri kreatif.

Misalnya dengan menambahkan fasilitas kegiatan seni seperti galery, cafe tematik, hotel butik, taman budaya, dan lain-lain. Menggunakan metode infill design yaitu pengembangan yang tidak menghancurkan.

Sementara itu yang menjadi target di Surabaya adalah Kembang Jepun. Para mahasiswa tetap menjaga bangunan cagar budaya dan tak lupa mengkombinasikan dengan bangunan dengan aktifitas yang lebih modern. Tujuannya agar kawasan tersebut lebih hidup dan tidak menjadi kawasan mati saat malam hari.

Strateginya mengangkat karakter budaya Pecinan seperti bentuk atap, masa bangunan dan langgam arsitektur. Dilengkapi fasilitas seperti museum, co-working space, dan pasar modern.

Di UK Petra ini masuk dalam mata kuliah Studio Merancang 7 untuk mahasiswa semester 7. Sementara itu di Silpakorn University ini merupakan kelas studio desain bagi mahasiswa tahun ke-5. Kolaborasi ini menjadi pengalaman pertama dan menyenangkan.

“Ini menjadi tantangan yang sangat menarik bagi kami. Tak hanya belajar budaya masing-masing untuk membuat proyek Arsitektur saja akan tetapi juga belajar budaya kerja studio masing-masing negara. Kolaborasi ini merupakan inspirasi besar dan kami siap melanjutkan kerja sama lebih lanjut.”, kata Apiradee Kasemsook, Ph.D., selaku dosen pengampu dari Silpakorn University, Bangkok. (iB-1)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kemenparekraf Dukung Fordeswita 2024 Perkuat Pengembangan Wisata Olahraga di Desa Wisata

HEADLINE

Kemenparekraf Apresiasi Penyelenggaraan ITLS Awards 2024 di Bali

HEADLINE

Manggarai Barat Masuk Tingkat Kerawanan Sedang saat Pilkada Serentak 2024

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia

HEADLINE

Sandiaga Uno Tindak Tegas Soal Praktik Pungli di Pulau Kanawa Labuan Bajo

Nasional

AMDK Diduga Tak Steril dan Belum Kantongi Izin BPOM Beredar Di Tangerang Selatan

LABUAN BAJO

Bule Borong Produk UMKM saat Festival Golo Koe Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT

HEADLINE

Dorong Peningkatan Kunjungan Wisman, BPOLBF Kenalkan Labuan Bajo ke Turis Australia Melalui Famtrip