Home / News / Pendidikan

Minggu, 22 Mei 2022 - 10:59 WIB

Kolaborasi Mahasiswa Arsitektur UK Petra dan Sahabat Bambu, Hasilkan Sebuah Bangunan Bagi Warga Desa Mojotrisno-Jombang

Para mahasiswa UKP saat mempersiapkan Bambu untuk bangunan dengan teknik Bambu lengkung

Para mahasiswa UKP saat mempersiapkan Bambu untuk bangunan dengan teknik Bambu lengkung

iBenews.id – Mahasiswa program studi Arsitektur UK Petra bersama komunitas Sahabat Bambu gelar Joint Workshop di Desa Mojotrisno-Jombang pada Sabtu, 21 Mei 2022 mulai pukul 09.30 WIB.

“Mengangkat tema “Desain Bambu Konstruksi Lengkung”, rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Service Learning Klinik Arsitektur. Sebelumnya para mahasiswa telah melakukan public hearing dengan para warga minggu lalu untuk menentukan desain yang dipilih oleh warga. Lalu dibuat secara nyata secara bertahap mulai tanggal 21 Mei dengan teman komunitas Sahabat Bambu.”, urai Bram Michael Wayne, S.T., M.Ars, selaku salah satu dosen prodi Arsitektur UK Petra sebagai koordinator program.

Wayne tak sendiri, bersama Altrerosje Asri, S.T., M.T., yang juga dosen di UK Petra membimbing mahasiswa semester 6 yang berjumlah 20 orang itu di desa Mojotrisno-Jombang. Mojotrisno sendiri pernah meraih penghargaan Desa Berseri (Berseri dan Lestari) tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2021 untuk kategori Pratama ini memiliki potensi Sumber Daya Alami bambu yang cukup banyak. Namun sayang belum dikembangkan secara maksimal.

Rencananya para mahasiswa ini bersama komunitas Sahabat Bambu secara bertahap akan membuat pos santai (pos cangkruk) bagi warga berbahan Bambu dengan menggunakan Teknik Bambu Lengkung. Pos ini berukuran 4 meter x 7 meter dengan ketinggian mencapai 3 meter. Bangunan ini bisa digunakan warga Desa Mojotrisno-Jombang untuk banyak hal. Mulai dari bermain bersama anak, ronda hingga pameran batik.

Membuat bangunan menggunakan teknik bambu lengkung ini tak mudah, dibutuhkan cara khusus agar bambu bisa melengkung dengan baik tanpa patah dan tahan lama. Maka dari itu sebelum membuat secara nyata bangunan ini, para mahasiswa diajak membuat maket skala 1 : 1 mengenai ide desain. Maket ini sebagai sebagai prototype bentuk dan replika sistem pembuatannya.

Kemudian dilanjutkan dengan workshop bersama warga untuk bagaimana membuat bambu dengan kontruksi Lengkung oleh komunitas Sahabat Bambu.

“Berbeda dengan desain lainnya, jika menggunakan teknik bambu lengkung maka yang sangat penting adalah belajar melalui maket dari pada belajar melalui gambar. Sehingga harapannya dengan pembelajaran SL ini maka para mahasiswa akan bisa langsung paham mengenai sifat bambu yang unik dan sangat kaya di Indonesia ini. Sehingga bisa dijadikan alternatif desain yang lebih bervariasi dan tereksplorasi kedepannya bagi mahasiswa. Selain itu juga, para mahasiswa akan belajar bagaimana menghasilkan karya bermanfaat bagi warga desa dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.”, pungkas Wyne. (iB-1)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kemenparekraf Dukung Fordeswita 2024 Perkuat Pengembangan Wisata Olahraga di Desa Wisata

HEADLINE

Kemenparekraf Apresiasi Penyelenggaraan ITLS Awards 2024 di Bali

HEADLINE

Manggarai Barat Masuk Tingkat Kerawanan Sedang saat Pilkada Serentak 2024

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia

HEADLINE

Sandiaga Uno Tindak Tegas Soal Praktik Pungli di Pulau Kanawa Labuan Bajo

Nasional

AMDK Diduga Tak Steril dan Belum Kantongi Izin BPOM Beredar Di Tangerang Selatan

LABUAN BAJO

Bule Borong Produk UMKM saat Festival Golo Koe Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT

HEADLINE

Dorong Peningkatan Kunjungan Wisman, BPOLBF Kenalkan Labuan Bajo ke Turis Australia Melalui Famtrip