iBenews.id – Di tahun ’90-an, nama Rida Sita Dewi menjadi jaminan akan lagu-lagu yang enak didengar. Musik ringan dan lirik catchy menjadikan grup vokal yang kerap disingkat penyebutannya dengan RSD ini jadi idola para pencinta musik Indonesia kala itu. Berselang 20 tahun dari perilisan album terakhir mereka pada 2002, RSD di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesia merilis ulang album Satu (1999) dan The Best of Rida Sita Dewi (2002) yang kini mengambil format digital.
Diakui RSD bahwa perilisan ulang dua album ini merupakan inisiatif dari Sony Music sendiri yang tampaknya masih melihat potensi dari lagu-lagu lama RSD. “Tentu saja, kami menyambut baik ide tersebut karena memang sudah lama juga kami menantikan album lama kami rilis dalam format digital,” jelas Rida Farida alias Rida. “Untuk mengenalkan lagu-lagu kami kepada para penggemar baru dan jadi ajang nostalgia bagi para pendengar lama yang sudah mengikuti perjalanan karier RSD sejak 1990-an, kami merilis Satu dan The Best of Rida Sita Dewi dengan total 18 single.”
Meski dirilis ulang, namun Sita Nursanti mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan dari segi aransemen lagu. “Kami tetap mempertahankan aransemen sebagaimana versi aslinya saat dirilis dulu. Selain untuk memperpanjang siklus album, dalam konteks ini, kami rasa penggunaan aransemen seperti lagu orisinalnya justru menjadi hal yang dicari oleh para pendengar setia RSD. Hal ini bisa mengingatkan mereka pada masa-masa saat album ini dirilis dulu.”Tidak hanya sekadar melepas kangen dengan penggemarnya, perilisan album ini punya makna tersendiri bagi RSD. “Menurut kami, musik ’90-an itu punya faktor kelanggengan yang panjang. Kami rasa, penikmat musik masa kini sekali pun tetap akan bisa menikmati lagu-lagu RSD. Akan sangat disayangkan, seandainya katalog album kami tidak tersedia dalam format digital karena bagaimana pun seperti itulah musik didistribusikan dan dinikmati sekarang. Jadi, jika sebuah album ingin “berumur panjang,” mau tidak mau, kita harus mengikuti kanal teknologi yang menjadi rujukan masyarakat sesuai zamannya. Kami pun tidak punya target pendengar khusus untuk perilisan ini. Siapa pun bisa mendengar. Tapi, kami rasa, yang akan paling cepat tertarik oleh rilis ulangnya album ini adalah para pendengar RSD dulu dan para penikmat musik ’90-an. Syukur-syukur, kalau kemudian bisa menjaring pendengar baru dari generasi sekarang,” ungkap Dewi Lestari.
Mengenai rencana ke depan, Dewi tidak menutup kemungkinan bahwa bisa jadi RSD akan merilis single atau album baru jika waktu dan keadaannya pas. Namun, untuk sekarang, ia berharap dengan adanya rilisan ulang ini, lagu-lagu lama RSD tidak akan lekang oleh waktu. “Para pendengar lama kami pun bisa puas bernostalgia dengan lagu-lagu kami dalam format yang lebih up-to-date dan praktis untuk dinikmati kapan pun.”
Album back catalog Rida Sita Dewi, Satu dan The Best of Rida Sita Dewi¸sudah dirilis pada 18 Maret 2022 lalu dan bisa dinikmati di platform-platform musik digital. (iB-2)
