Home / Ekonomi / News

Senin, 14 November 2022 - 20:50 WIB

Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Jawa Timur Tahun 2022 Meningkat

Ilustrasi OJK

Ilustrasi OJK

iBenews.id – Otoritas Jasa Keuangan merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022. Hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Secara nasional indeks literasi dan inklusi keuangan mengalami peningkatan 11,87 persen dan 8,07 persen dibandingkan tahun 2019.

Sementara itu, indeks literasi keuangan Syariah sebesar 9,14 persen dan inklusi keuangan Syariah sebesar 12,12 persen, meningkat 0,21 persen dan 3,02 persen dibandingkan tahun 2019.

Adapun indeks literasi keuangan Jawa Timur sebesar 55,32 persen dan inklusi keuangan sebesar 92,99 persen, meningkat 5,03 persen dan 6,37 persen. Untuk indeks inklusi, capaian Jawa Timur telah melampaui target sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo selaku Ketua Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), yaitu sebesar 90 persen pada tahun 2024.

Proses pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan responden sejumlah 14.634 orang berusia antara 15 s.d. 79 tahun yang dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka dan dibantu dengan sistem Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI).

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi mengatakan, meningkatnya indeks literasi dan inklusi keuangan khususnya di Jawa Timur tidak lepas dari peran serta semua pihak. Hasil SNLIK 2022 diharapkan dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh stakeholders dalam membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk/layanan keuangan yang sesuai kebutuhan serta bisa meningkatkan perlindungan masyarakat.

Bambang menambahkan, seseorang dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang baik akan memilih produk dan jasa keuangan sesuai dengan kepentingan terbaik mereka, sehingga keputusan yang diambil dapat meningkatkan kesejahteraan keuangannya. Itulah sebabnya indeks literasi keuangan suatu bangsa sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi upaya peningkatan yang dilakukan, baik dari sisi literasi keuangan maupun inklusi keuangan yang merupakan gotong royong dari berbagai kalangan.

“Alhamdulillah, indeks Literasi Keuangan Jatim tahun 2022 adalah 55,32%. Angka ini naik 6,37% dibandingkan indeks literasi keuangan Jatim pada tahun 2019,” ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (14/11/2022) pagi.

Gubernur Khofifah menambahkan, hasil dari capaian yang diraih Jawa Timur ini melebihi target Indeks Literasi Keuangan yang ditetapkan di tahun 2024 yakni sebesar 50%.

Ia menambahkan, capaian yang diraih oleh Jawa Timur tidak lepas dari upaya yang terus dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim untuk terus menghasilkan inovasi, khususnya di Bulan Inklusi Keuangan (BIK).

“Keberhasilan ini juga merupakan sinergitas Pemprov Jatim bersama dengan OJK Regional 4 Jatim yang terus mendorong literasi dan inklusi keuangan utamanya di basis-basis pasar tradisional. Memang signifikansinya tinggi terhadap masing-masing pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten/kota,” pungkasnya. (iB-1)

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia

HEADLINE

Sandiaga Uno Tindak Tegas Soal Praktik Pungli di Pulau Kanawa Labuan Bajo

Nasional

AMDK Diduga Tak Steril dan Belum Kantongi Izin BPOM Beredar Di Tangerang Selatan

LABUAN BAJO

Bule Borong Produk UMKM saat Festival Golo Koe Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT

HEADLINE

Dorong Peningkatan Kunjungan Wisman, BPOLBF Kenalkan Labuan Bajo ke Turis Australia Melalui Famtrip

HEADLINE

Rizki Juniansyah Sumbang Emas Olimpiade Paris 2024, Pecahkan Rekor Angkat Besi

HEADLINE

Wujudkan Perjanjian Kerja Sama Kementerian ATR/BPN-Polri, Menteri AHY & Kapolri Sepakat Cegah Masyarakat Jadi Korban Konflik Pertanahan

HEADLINE

Pemerintah Rencana Bentuk Satgas Tangani Kasus Kecelakaan Kapal di Labuan Bajo