iBenews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis potensi cuaca ekstrem sebelumnya selama masa peralihan/pancaroba dan awal musim hujan tahun 2022/2023.
Berdasarkan analisis terkini, BMKG dalam rilis resminya menyebutkan bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
“Hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan, “jelas BMKG.
Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +1.0 s/d +3.0 ºC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan–awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem
seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.
Beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang,angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran
tinggi) untuk periode tanggal 10-16 Oktober 2022 yaitu di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Kab. dan Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kab. dan Kota Madiun, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kab. dan Kota Kediri, Kab. dan Kota Malang, Batu, Kab. dan Kota Pasuruan, Kab. dan Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi/sungai-sungai, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh/lapuk, menertibkan baliho
semipermanen, serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi. (iB-1)