Home / Ekonomi / News

Kamis, 2 Juni 2022 - 11:27 WIB

Fokus Pada Diversifikasi Produk dan Pasar, Wamendag Sebutkan Empat Strategi Dorong Ekspor Rempah ke Pasar Global

Ilustrasi rempah-rempah

Ilustrasi rempah-rempah

iBenews.id – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, strategi ekspor Indonesia saat ini fokus pada diversifikasi produk dan pasar. Kementerian Perdagangan mendukung penuh adanya program “Spice Up the World yang bertujuan meningkatkan ekspor rempah melalui promosi Gastronomi Indonesia. Demikian disampaikan Wamendag Jerry saat memberikan sambutan pada penjajakan kesepakatan bisnis internasional (International Business Matching/IBM) “Celebes Legendary Spices” yang digelar secara daring hari Selasa (31/5).

“Fokus ekspor tahun ini adalah diversifikasi produk dan pasar. Rempah-rempah Indonesia harus diakui dunia. Itu adalah tantangan kami untuk mempromosikan rempah-rempah Indonesia melalui banyak acara,” ujar Wamendag.

Wamendag menyebutkan, empat strategi untuk mendorong ekspor rempah ke pasar global, yaitu
pertama, terkait standar. Hal itu termasuk praktik pertanian yang baik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk. Eksportir Indonesia harus memenuhi standar internasional untuk memastikan kualitas yang prima dan konsisten.

Kedua, menjadi organik. Sebab, saat ini perilaku konsumen bergeser ke arah produk organik dan berkelanjutan.

“Saya percaya rempah-rempah Indonesia memiliki potensi dalam kategori organik dan berkelanjutan,” kata Wamendag.

Ketiga, penjenamaan (branding). Penjenamaan diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para
pelaku usaha untuk mengikuti permintaan global.

Terakhir, terkait promosi, Kementerian Perdagangan memiliki 46 perwakilan dagang di kota-kota
besar dunia yang bertugas mempromosikan ekspor Indonesia dan bekerja sama dengan para importir dan distributor.

“Saya mengajak kita semua ikut mempromosikan dan meningkatkan kesadaran tentang indikasi Geografis (IG). IG merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan ekspor dan menciptakan penjenamaan. Beberapa rempah-rempah Indonesia yang sudah terdaftar IG antara lain, lada Muntok, pala Siaw, kayu manis Koerintji, vanili Alor, dan masih banyak lagi,” ajak
Wamendag.

Para pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya dan kinerja ekspor dengan menghasilkan lebih banyak produk bernilai tambah. Sektor industri rempah-rempah yang kuat di Indonesia memerlukan kreativitas, teknologi, dan sinergi dari berbagai pihak.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor rempah-rempah Indonesia kode HS 0903–0909 ke dunia mengalami kontraksi hingga 4,88 persen pada 2021 dengan nilai ekspor mencapai USD 764,22 juta. Ekspor pala, cengkeh dan anise menunjukkan tren positif lebih dari 20 persen selama lima tahun terakhir. Namun, produksi rempah-rempah Indonesia masih menempati peringkat ke-4 secara global, setelah India, Tiongkok, dan Nigeria. Sementara untuk kinerja ekspor, Indonesia masih berada di peringkat 10 besar, setelah Tiongkok,India, Belanda, dan Jerman. (iB-3)

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia

HEADLINE

Sandiaga Uno Tindak Tegas Soal Praktik Pungli di Pulau Kanawa Labuan Bajo

Nasional

AMDK Diduga Tak Steril dan Belum Kantongi Izin BPOM Beredar Di Tangerang Selatan

LABUAN BAJO

Bule Borong Produk UMKM saat Festival Golo Koe Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT

HEADLINE

Dorong Peningkatan Kunjungan Wisman, BPOLBF Kenalkan Labuan Bajo ke Turis Australia Melalui Famtrip

HEADLINE

Rizki Juniansyah Sumbang Emas Olimpiade Paris 2024, Pecahkan Rekor Angkat Besi

HEADLINE

Wujudkan Perjanjian Kerja Sama Kementerian ATR/BPN-Polri, Menteri AHY & Kapolri Sepakat Cegah Masyarakat Jadi Korban Konflik Pertanahan

HEADLINE

Pemerintah Rencana Bentuk Satgas Tangani Kasus Kecelakaan Kapal di Labuan Bajo