Home / News / Teknologi

Rabu, 13 Juli 2022 - 09:09 WIB

Waspadai Vishing, Penipuan yang Jadi Lelucon di Medsos

Ilustrasi TikTok (Foto: /Pixabay/antonbe)

Ilustrasi TikTok (Foto: /Pixabay/antonbe)

iBenews.id – Kaspersky meminta warganet waspada terhadap vishing, penipuan yang kini sedang dijadikan lelucon di media sosial.

Perusahaan keamanan siber tersebut menemukan vishing, atau voice phishing, sedang dijadikan bahan candaan di platform TikTok. Dalam beberapa konten, ditemukan pengguna memakai mesin penjawab untuk meniru petugas layanan pelanggan (customer service).

Dalam video di media sosial, pengguna memakai suara dari robot penerjemah untuk mengerjai teman mereka. Mereka tidak ingin mencuri apa pun dari teman mereka, hanya lelucon (prank).

Tapi, praktik seperti ini sebenarnya berasal dari vishing, penipu menggunakan mesin penjawab otomatis supaya terkesan korban sedang berbicara dengan petugas layanan konsumen sungguhan.

Skema vishing biasanya berawal dari email, korban dikirimi surat elektronik bahwa ada penarikan sejumlah uang dari akun mereka. Jika pada phishing korban diminta mengklik tautan, pada vishing, korban diminta segera menelepon nomor layanan pelanggan yang tertera.

Kaspersky menilai dengan vishing, korban bisa saja terperdaya karena penipu berupaya membuat situasi ini sangat mendesak. Saat mereka kehilangan fokus karena situasi mendesak, penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti nomor kartu kredit supaya transaksi tersebut batal.

Firma tersebut menemukan sekitar 350.000 email vishing dari Maret sampai Juni 2022 secara global.

Supaya tidak terjebak vishing, teliti alamat email pengirim ketika mendapatkan pemberitahuan yang mendesak atau mencurigakan. Biasanya penipu memberikan kata-kata “urgen” atau “perlu segera ditangani” pada judul email.

Salah satu cara mengenali penipuan adalah dengan memperhatikan ejaan. Seringkali email penipuan ditulis dengan tata bahasa yang sembarangan atau kalimatnya terasa janggal, seperti menggunakan mesin penerjemahan

Jika telanjur menelepon, ingat bahwa perusahaan resmi tidak akan pernah meminta data pribadi seperti nomor PIN atau rincian kartu kredit. (iB-3)

Sumber: Antara

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Bawaslu Manggarai Barat Minta ASN, TNI-Polri Netral pada Pilkada 2024

HEADLINE

Kabulkan Praperadilan, Hakim Bebaskan Pegi Setiawan

HEADLINE

Komnas HAM Sebut Satgas TPPO di NTT Jarang Rapat, Kepala BP2MI Juga Bingung

HEADLINE

Kemenlu Ajak 23 Dubes Asing ke Labuan Bajo Genjot Investasi Sektor Parekraf

HEADLINE

Kejari Manggarai Barat Dalami Potensi Tersangka Baru Korupsi Sarpras Pramuka Mbuhung

HEADLINE

Bea Cukai dan Karantina Bantu UMKM Labuan Bajo Lakukan Ekspor ke Malaysia

HEADLINE

Kapal Wisata Budi Utama Tenggelam di Labuan Bajo 2 Turis Spanyol Terluka

HEADLINE

Kemenparekraf Perkuat Tata Kelola Komunikasi Krisis Pariwisata di DPSP Labuan Bajo