Home / Berita / News

Selasa, 14 Maret 2023 - 10:19 WIB

Tekan Harga Jelang Ramadhan, Komisi B: Masifkan Operasi Pasar

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun (Foto: Ist)

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun (Foto: Ist)

iBenews.id – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun menilai, intensitas operasi pasar perlu ditingkatkan lagi guna menekan harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) di pasar-pasar.

“Pemkot Surabaya benar sudah melakukan operasi pasar untuk tekan inflasi karena harga bahan pokok naik, tapi jelang ramadhan intensitasnya perlu ditingkatkan lagi,” ujar John Thamrun di Surabaya, Senin (13/03/2023).

Ia menjelaskan, operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok tidak bisa dilakukan secara sporadis atau sekali saja, tapi harus dilakukan secara berkala dan rutin di titik-titik tertentu.

“ Dan harus mengundang pedagang besar seperti distributor telur, beras, minyak goreng. Jadi operasi pasar harus diimbangi dengan satu perbuatan mengkonsolidasikan harga jual antara pedagang besar dengan Bagian Perekonomian Kota Surabaya,” terang anggota Fraksi PDIP Surabaya ini.

Contohnya, kata John Thamrun, ketika terjadi kenaikan harga gula tahun lalu, konsolidasi cepat dilakukan antara Pemkot Surabaya dengan pedagang, distributor gula, pabrik gula saat operasi pasar, sehingga harga gula yang merupakan Bapokting cepat terkendali dan tidak liar.

Selain itu, tegas John Thamrun, Pemkot Surabaya harus jeli melihat apakah ada pemain yang membuat harga bahan pokok naik jelang ramadhan. Karena dengan kenaikan harga ini maka inflasi di Surabaya lebih tinggi dibanding kota lain di Jawa Timur.

“Nah kalau ditemukan adanya pemain harga maka harus dirangkul, diajak komunikasi sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pedagang yang ada di pasar,” tuturnya.

John Thamrun mengatakan, operasi pasar itu bukan berarti Pemkot menjual barang dibawah rata-rata pasar. Namun, Pemkot juga harus merangkul, mengkonsolidasikan, mengendalikan, dan tidak menimbulkan kerugian pihak manapun juga.

“Nah ini jika bisa dilakukan tentu inflasi di Surabaya bisa terkendali saat jelang ramadhan,” jelas John Thamrun.

Mengenai stok bahan pokok selama ramadhan, kata John Thamrun, PD Pasar Surya sudah menginformasikan ke Komisi B bahwa stok barang Bapokting di pasar cukup. Begitu juga dengan stok daging cukup selama ramadhan hingga lebaran nanti.

“ Yang perlu dilakukan adalah intensitas operasi pasar ditingkatkan lagi, agar inflasi terkendali seiring dengan stabilnya harga bahan-bahan pokok terutama jelang ramadhan,” pungkasnya.

Sebelumnya perwakilan TPID Surabaya yang terdiri dari sejumlah PD bersama BUMD di Surabaya telah menyampaikan langkah-langkah dan upaya pengendalian harga kebutuhan pokok dan stok pangan menjelang bulan Ramadhan 2023, di Ruang Konferensi Pers (Gedung Ex Humas), Selasa (7/5/2023). Diantaranya, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), PD Pasar Surya (PDPS), dan Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Kabag Perekonomian dan SDA) Kota Surabaya, Dewi Wahyu Wardani mengatakan bahwa bersama TPID Kota Surabaya, setiap harinya pihaknya melakukan pemantauan terhadap harga komoditas yang ada pasar. Yakni, memantau kenaikan harga, seperti harga bawang dan cabai.

“Kami berkoordinasi dengan Pak Agus (Dirut Utama PD Pasar Surya), ini menyikapi untuk Ramadhan, kita melihat stok di pasar masih cukup, masih terpenuhi dan tidak kekurangan. Maka, dalam satu bulan kedepan kami menghimbau warga Kota Surabaya tidak panic buying,” kata Dewi.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto menyampaikan bahwa upaya menekan dampak inflasi dan pengendalian harga, salah satunya adalah melalui kegiatan operasi pasar. Seperti pada periode awal Februari – awal Maret 2023 sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), pada komoditi beras telah didistribusikan sebanyak 616 ton.

“Untuk mengendalikan inflasinya, menjaga stabilisasi harga kita lakukan di pasar tradisional dan untuk menekan dampak inflasinya, kita lakukan (operasi pasar) di kecamatan. Jadi sebenarnya kalau dikatakan kenapa harus ke pasar? karena kita punya keinginan untuk bisa menjaga stabilitas harga. Sebetulnya, operasi pasar tidak untuk masyarakat, tapi untuk pedagang pasarnya, harapannya saat mereka mendapatkan harga kulak yang bagus, harga jualnya juga wajar,” kata Devie. (iB-1)

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Bawaslu Manggarai Barat Minta ASN, TNI-Polri Netral pada Pilkada 2024

HEADLINE

Kabulkan Praperadilan, Hakim Bebaskan Pegi Setiawan

HEADLINE

Komnas HAM Sebut Satgas TPPO di NTT Jarang Rapat, Kepala BP2MI Juga Bingung

HEADLINE

Kemenlu Ajak 23 Dubes Asing ke Labuan Bajo Genjot Investasi Sektor Parekraf

HEADLINE

Kejari Manggarai Barat Dalami Potensi Tersangka Baru Korupsi Sarpras Pramuka Mbuhung

HEADLINE

Bea Cukai dan Karantina Bantu UMKM Labuan Bajo Lakukan Ekspor ke Malaysia

HEADLINE

Kapal Wisata Budi Utama Tenggelam di Labuan Bajo 2 Turis Spanyol Terluka

HEADLINE

Kemenparekraf Perkuat Tata Kelola Komunikasi Krisis Pariwisata di DPSP Labuan Bajo