Home / News / Pendidikan

Jumat, 2 September 2022 - 18:39 WIB

Sudut Pandang Baru, Belajar dari Praktek di Amerika Serikat Bersama IBE UK Petra

Agus Sudjianto, executive vice president-head of corporate model risk Wells Fargo saat sharing di hadapan mahasiswa dan pelaku Industri di UK Petra (Foto: Humas UK Petra)

Agus Sudjianto, executive vice president-head of corporate model risk Wells Fargo saat sharing di hadapan mahasiswa dan pelaku Industri di UK Petra (Foto: Humas UK Petra)

iBenews.id – Mempermudah kehidupan manusia. Itulah fungsi utama dari Artificial Intelligence (AI) yang marak dibicarakan. Tetapi bagaimana caranya agar penggunaannya bisa dimaksimalkan dalam dunia yang cepat berubah seperti saat ini? Melihat hal ini maka International Business Engineering (IBE) UK Petra menggelar Sharing ilmu bertajuk The Business of Engineering: A New Mindset for The Engineer of The Future bersama pakar dari negara Paman Sam pada Jumat, 2 September 2022 di Amphitheater Gedung Q kampus UK Petra mulai 08.15-09.30 WIB.

“Harapannya 300 peserta baik itu mahasiswa atau pelaku industri akan memahami secara langsung dari pakarnya mengenai Artificial Intelligence (AI) khususnya dalam dunia perbankan.”, ungkap Dra. Indiati Njoto Bisono, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua IBE Program UK Petra.

Dunia di sekitar kita bergerak sangat cepat, hal ini disebabkan oleh adanya inovasi teknologi dan revolusi khususnya dalam ilmu data atau biasa biasa kita sebut dengan Artificial Intelligence (AI). Sebagai insinyur di masa depan, sebagai anak muda di Indonesia harus bisa beradaptasi, berevolusi bahkan mempersiapkan diri untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah ini.

Pembicara utamanya adalah seorang putra daerah asal Indonesia yang telah lama hidup di AS selama 28 tahun lamanya. Ialah Agus Sudjianto, Ph.D., seorang Executive Vice President-Head of Corporate Model Risk Wells Fargo, bank tertua papan atas di Amerika Serikat.

“Saya ingin berbagi implementasi AI khususnya dalam dunia perbankan yang selama ini saya geluti sehingga nanti para orang Insinyur muda dapat memanfatkan kekuatan data dalam pengambilan keputusan di sebuah organisasi.”, tambah Agus yang pernah diwawancarai oleh majalah SWA.

Agus sendiri telah memegang beberapa paten di AS dalam bidang keuangan maupun Teknik. Keahlian dan minat teknisnya saat ini meliputi resiko kuantitatif, pembelajaran mesin hingga statistik komputasi. Pria yang dulu pernah bekerja di Lloyds Banking Group di Inggris dan Ford Motor Company ini bertanggung jawab atas manajemen risiko model perusahaan, mengawasi model, pengembangan hingga penyebaran kecerdasan buatan di Wells Fargo.

Agus mengatakan bahwa Data maupun Big Data adalah tambang emas. “Kita harus mempunyai keahlian untuk memodelkan data tersebut untuk kemudian menggunakannya sebagai improvement diri. Mahasiswa harus belajar Machine Learning maupun coding. Banyak orang pintar, tetapi untuk naik ke atas harus jadi spesialis diantara generalis atau generalis diantara specialist. Maka dari itu Be a Geek who can speak.”, tutup Agus. (iB-1)

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Bawaslu Manggarai Barat Minta ASN, TNI-Polri Netral pada Pilkada 2024

HEADLINE

Kabulkan Praperadilan, Hakim Bebaskan Pegi Setiawan

HEADLINE

Komnas HAM Sebut Satgas TPPO di NTT Jarang Rapat, Kepala BP2MI Juga Bingung

HEADLINE

Kemenlu Ajak 23 Dubes Asing ke Labuan Bajo Genjot Investasi Sektor Parekraf

HEADLINE

Kejari Manggarai Barat Dalami Potensi Tersangka Baru Korupsi Sarpras Pramuka Mbuhung

HEADLINE

Bea Cukai dan Karantina Bantu UMKM Labuan Bajo Lakukan Ekspor ke Malaysia

HEADLINE

Kapal Wisata Budi Utama Tenggelam di Labuan Bajo 2 Turis Spanyol Terluka

HEADLINE

Kemenparekraf Perkuat Tata Kelola Komunikasi Krisis Pariwisata di DPSP Labuan Bajo