Beritalabuanbajo.com, Labuan Bajo – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo segera menerapkan sistem e-ticketing untuk pelayaran kapal wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Nantinya para pelancong wajib menunjukkan tiket sebelum menaiki kapal wisata di Pelabuhan Marina Waterfront.
Kepala KSOP Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Rabu kemarin, mengatakan sistem tersebut sedang dalam tahap uji coba dan sosialisasi ke masyarakat juga pelaku wisata di Labuan Bajo.
“Sudah 3 tiga hari kami trial (uji coba) dan hasil memuaskan, turis dan agen pelayaran senang sehingga manifes tercatat dengan benar. Penumpang masuk ke ruang boarding dan tertata dengan baik karena ada boarding pas, dan boarding pas bisa menggunakan aplikasi handphone dan bisa di scan,” jelasnya.
Stephanus menolak program itu disebut sebagai sistem satu pintu (one gate one system) yang tahun lalu pernah diwacanakan untuk diterapkan dalam sistem pelayaran kapal wisata di Labuan Bajo, namun hingga kini tak kunjung terealisasi.
Sistem satu pintu berangkat dari tingginya kasus kecelakaan kapal wisata yang terjadi di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) itu.
“Kalau itu masing-masing ada konsep sendiri, ada TNK, pemda. Kalau kami tidak banyak omong, kalau saya ngomong saya lakukan, itu sudah dari tahun berapa (one gate one system) nggak jalan. Saya tidak butuh itu, saya jalankan untuk keselamatan pelayaran di sini, kalau yang mau copy paste silahkan,” tegas dia.
Lebih lanjut dikatakan, uji coba e-ticketing akan dilakukan sampai pelaku wisata dan turis paham. Setelah semuanya siap baru diterapkan.
Sistem tersebut diharapkan memberikan dampak positif terhadap pariwisata Labuan Bajo. Karena melalui e-ticketing akan memberikan data informasi penumpang secara real time.
Dia mengatakan, selama ini kapal wisata berangkat dari lokasi yang berbeda-beda. Akibatnya, manifestasi penumpang sebagian kapal wisata tidak diketahui pasti.
“Saya punya target sampai 80 persen semua pengguna jasa di sini dan agen-agen kapal itu paham, percuma saya tetapkan sebagai mandatory (kewajiban) tapi nanti kacau,” ungkapnya.
“Jadi sistem ini sangat mudah karena sudah gunakan aplikasi, tapi di sini masih awam karena masih baru, maka dari agen kapal yang membantu, agen kapal sudah kami training bagaimana cara memasukkan menginput nama turis, order kapal dan lainnya. Ini saya wajibkan agen kapal harus bantu pelaksanaan pemesanan tiket online,” tambahnya.
Ada tiga dermaga yang akan menerapkan sistem e-ticketing di antaranya Pelabuhan Marina Waterfront. Ada juga dua terminal khusus (Tersus) yang telah mengantongi izin yakin dermaga Hotel Ayana dan dermaga Hotel Marriott.
“Kalau dermaga lain itu dermaga rakyat bukan untuk wisata,” imbuhnya.