Home / Berita / News

Sabtu, 2 April 2022 - 00:29 WIB

Keputusan Menaikkan Harga Pertamax Sudah Tepat

Ilustrasi SPBU

Ilustrasi SPBU

iBenews.id – Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter sudah tepat.

“Harga Pertamax harus dinaikkan mengingat harga minyak dunia sudah mencapai 130 dolar AS per barel. Jika tidak dinaikkan beban Pertamina semakin berat, penaikkan harga Pertamax pada 1 April sudah tepat,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Fahmy mengatakan penetapan harga Pertamax semestinya ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu, harga yang ideal adalah sesuai dengan harga keekonomian.

Berdasarkan kalkulasi yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga keekonomian atau batas atas harga Pertamax akan lebih tinggi dari Rp14.526 per liter, bahkan bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter.

Harga minyak mentah bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari membuat harga keekonomian Pertamax melambung.

Pemerintah Indonesia menilai krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas 100 dolar AS per barel.

Situasi itu lantas mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat 114,55 dolar AS per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar 73,36 dolar AS per barel.

Lebih lanjut Fahmy menyampaikan kenaikan harga Pertamax itu memang memicu inflasi, tetapi kontribusinya kecil lantaran proporsi konsumen hanya sekitar 14 persen.

Ia pun meminta agar Pertamina tidak menaikkan harga Pertalite karena bahan bakar minyak bersubsidi ini punya proporsi konsumen paling dominan hingga 83 persen, sehingga apabila harga Pertalite naik bisa menyulut inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Fahmy memandang bahwa konsumen Pertamax adalah golongan menengah ke atas yang menggunakan kendaraan mahal, sehingga mereka tidak akan migrasi ke Pertalite yang harga ya lebih murah.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno melalui akun Twitternya berpendapat bahwa kenaikan harga Pertamax yang resmi berlaku hari ini adalah sebuah keniscayaan, karena tidak mungkin bahan bakar minyak untuk masyarakat menengah ke atas ikut menjadi beban pemerintah.

Ia pun meminta pemilik kendaraan bagus dan pakaian keren untuk tidak mengisi bahan bakar minyak jenis Pertalite yang disubsidi.

Sementara itu sehari menjelang kenaikan harga Pertamax, banyak terjadi antrian masyarakat di beberapa pom bensin khususnya di daerah Lakarsantri Surabaya. Hal ini diungkapkan oleh anggota Komisi B DPRD Surabaya yang juga sekaligus menjabat sebagai Ketua PAC PDIP Lakarsantri, John Thamrun.

“Informasi tersebut saya dapat dari pihak kepolisian usai mendapat konfirmasi dari pihak Pertamina, “ungkapnya saat ikut serta bersama petugas dari Polsek Lakarsantri memantau pom bensin di wilayah Kelurahan Lidah Wetan dan beberapa pom bensin di wilayah Kecamatan Lakarsantri.

Ketua PAC PDIP Lakarsantri John Thamrun bersama pihak kepolisian dari Polsek Lakarsantri ikut memantau pom bensin jelang kenaikan harga Pertamax

Lebih lanjut John Thamrun mengatakan bahwa Pertamina sudah mengkonfirmasi dan menjamin ketersediaan stok BBM dalam hal ini Pertamax.

Diketahui pemerintah resmi menaikkan harga Pertamax per 1 April 2022 dari semula Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter untuk wilayah Jawa, Sumatera, serta Bali dan Nusatenggara. Untuk wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur harga Pertamax naik menjadi Rp12.750 per liter. (iB-1)

Dari berbagai sumber

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Bawaslu Manggarai Barat Minta ASN, TNI-Polri Netral pada Pilkada 2024

HEADLINE

Kabulkan Praperadilan, Hakim Bebaskan Pegi Setiawan

HEADLINE

Komnas HAM Sebut Satgas TPPO di NTT Jarang Rapat, Kepala BP2MI Juga Bingung

HEADLINE

Kemenlu Ajak 23 Dubes Asing ke Labuan Bajo Genjot Investasi Sektor Parekraf

HEADLINE

Kejari Manggarai Barat Dalami Potensi Tersangka Baru Korupsi Sarpras Pramuka Mbuhung

HEADLINE

Bea Cukai dan Karantina Bantu UMKM Labuan Bajo Lakukan Ekspor ke Malaysia

HEADLINE

Kapal Wisata Budi Utama Tenggelam di Labuan Bajo 2 Turis Spanyol Terluka

HEADLINE

Kemenparekraf Perkuat Tata Kelola Komunikasi Krisis Pariwisata di DPSP Labuan Bajo