BeritaLabuanbajo.com, LABUAN BAJO,- Kepala Bandar Udara (Bandara) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono angkat bicara soal polemik harga tiket pesawat dalam wilayah NTT yang lebih mahal dibandingkan luar provinsi. Salah satunya dari dan ke Labuan Bajo.
Ceppy mengatakan, selagi belum ada kompetitor atau maskapai lain yang membuka jalur penerbangan yang sama, masalah harga tiket pesawat yang mahal sulit diatasi.
“Terus terang saja di daerah Flores ini hanya bisa didarati ATR (jenis pesawat), yang punya ATR nggak banyak airlines-nya. Selama tidak ada pemain (maskapai) baru yang masuk ya agak susah, karena pasti mainnya di tarif batas atas,” kata Ceppy, Kemarin.
Diketahui NTT memiliki 15 bandar udara. Hanya tiga bandara yang bisa didarati pesawat Boeing, yaitu Bandara El Tari Kupang, Bandara Komodo Labuan Bajo dan Bandara Frans Seda di Maumere. Sementara sisanya hanya bisa didarati pesawat jenis ATR.
Lebih lanjut Ceppy menjelaskan, dalam melakukan pengawasan harga tiket pesawat sepenuhnya menjadi kewenangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV di Bali. Pihaknya hanya sebagi operator bandar udara.
Meski demikian Bandara Komodo wajib menginfokan ke masyarakat terkait besaran Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah untuk diketahui penumpang pesawat udara, yang diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 106 Tahun 2019 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022.
“Nanti ketika ada perbedaan apakah di atas tarif batas atas atau terlalu di bawah dari tarif dasar bawah, itu masyarakat bisa mengajukan laporan. Tetapi harus disertai bukti dari tiketnya, dari pemesanannya. Kemudian baru nanti kita laporkan ke Otoritas Bandar Udara, tahapannya seperti itu,” jelas Ceppy.
Diketahui, sejauh ini hanya satu maskapai yakni Wings Air anak perusahaan Lion Group, yang melayani penerbangan antar wilayah di Provinsi NTT, seperti rute Labuan Bajo – Ende – Bajawa – Kupang, dan rute Labuan Bajo – Maumere.
Harga tiket pesawat yang dipatok Wings Air untuk rute-rute tersebut berkisar di angka Rp1,2 juta hingga Rp1,7 juta untuk rute Labuan Bajo – Kupang. Harga tiket pesawat yang dipatok tersebut dianggap terlalu mahal dan tidak masuk akal.
Tomi Bolly, perantau asal Kupang di Labuan Bajo mengaku heran harga tiket pesawat rute Labuan Bajo – Kupang mahal, padahal masih dalam satu wilayah NTT. Bahkan lebih mahal dibanding ke Bali dan Pulau Jawa.
“Mau pulang saya pikir dua kali, tiket pesawat terlalu mahal, sangat jauh dari kata wajar harga tiket Labuan Bajo ke Kupang,” kata Tomi Bolly kepada Pos Kupang belum lama ini. (*red/BR)