Home / News / Pendidikan

Selasa, 13 September 2022 - 11:10 WIB

ITS Dorong Publikasi e-Book Bersama Arasoft dari Korea

Salah satu dosen ITS sebagai peserta pelatihan sedang mempresentasikan e-book garapannya di hadapan para peserta dan pelatih serta petinggi Arasoft dari Korea (Foto: Humas ITS)

Salah satu dosen ITS sebagai peserta pelatihan sedang mempresentasikan e-book garapannya di hadapan para peserta dan pelatih serta petinggi Arasoft dari Korea (Foto: Humas ITS)

iBenews.id – Pesatnya kemajuan teknologi telah menciptakan berbagai macam digitalisasi, tidak terlepas juga pada buku. Maka dari itu, untuk mengikuti perkembangan teknologi dunia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan perusahaan pengembang perangkat lunak asal Korea, Arasoft, dalam pengembangan pembuatan dan publikasi e-book serta penerimaan hibah 40 lisensi aplikasi Namo Author.

Kepala Departemen Studi Pembangunan ITS Dr Arfan Fahmi SS MPd menjelaskan, Arasoft adalah perusahaan pengembang perangkat lunak profesional yang mengembangkan dan menyediakan solusi untuk pengembangan konten multimedia serta konten e-learning seperti alat pembuat eBook (Namo Author), penampil e-book (Namo Reader), dan platform layanan konten (platform Arabook).

Pada kesempatan kerja sama ini, Arfan mengatakan bahwa Departemen Studi Pembangunan ITS menjadi tuan rumah dalam pelatihan penggunaan aplikasi e-book Namo Author. Dalam aplikasi ini, para penulis mampu membuat e-book yang lebih dinamis dan menarik dengan menambahkan video dan suara yang akan mendukung pengalaman pembaca. “Senang bisa bekerja sama dan berbagi ilmu bersama teman-teman dari Arasoft langsung,” tutur Arfan.

Pelatihan ini telah dilaksanakan sejak 5 September lalu selama lima hari. Pelatihan ini pun dapat diikuti oleh peserta dari segala kalangan dengan gratis. Disampaikan oleh Arfan, selama lima hari pelatihan yang diajarkan langsung oleh trainer dari Arasoft lanhgsung, hadir berbagai peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan (tendik), hingga pegawai dinas dari Provinsi Jawa Timur.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta dikenalkan dan diajarkan dalam menggunakan fitur-fitur yang tersedia di aplikasi Namo Author. Hingga akhir pelatihan, para peserta mempresentasikan karya e-book mereka dengan mengombinasikan fitur-fitur yang tersedia. “e-book para peserta dipresentasikan di depan para petinggi dan pelatih Arasoft sebagai perkembangan pembelajaran peserta selama lima hari ini,” jelas Arfan.

Hadir pula perwakilan dari Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra) sebagai penjembatan kerja sama ITS dengan Arasoft. Lebih lanjut, 40 lisensi aplikasi Namo Author sendiri akan diberikan secara simbolis dari Arasoft dan Kotra kepada ITS pada tanggal 14 September mendatang di gelaran East Java Investment Week. Selain itu, Kotra juga akan hadir dalam penyelenggaraan Group of Twenty (G20) yang akan diadakan di Bali untuk menguatkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia.

Terakhir, Arfan mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan penghibahan 40 lisensi aplikasi Namo Author tersebut. Ia berharap dengan adanya e-publishing dari Namo Author sendiri dapat mengurangi penggunaan kertas terhadap percetakan buku konvensional. Hal ini juga dapat mengurangi sampah kertas yang beredar di lingkungan kita. “Banyak sekali manfaat yang dapat kita terima, semoga kita mampu menggunakan aplikasi sepenuhnya,” tandas Arfan penuh harap. (iB-1)

Share :

Baca Juga

LABUAN BAJO

Kemenparekraf Dorong Penguatan Keselamatan dan Keamanan di Destinasi Wisata

HEADLINE

Pembangunan Pariwisata Terintegrasi Jadi Tema Debat Perdana Pilbup Manggarai Barat

Nasional

Kemenparekraf Apresiasi Sejumlah Maskapai Internasional Buka Rute Baru ke Indonesia

HEADLINE

Menparekraf: Ideafest Jadi Momentum Kembangkan Inovasi Sektor Parekraf

Nasional

Kemenparekraf Dukung Fordeswita 2024 Perkuat Pengembangan Wisata Olahraga di Desa Wisata

HEADLINE

Kemenparekraf Apresiasi Penyelenggaraan ITLS Awards 2024 di Bali

HEADLINE

Manggarai Barat Masuk Tingkat Kerawanan Sedang saat Pilkada Serentak 2024

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia