Home / Berita / News

Selasa, 4 April 2023 - 07:52 WIB

Bulan Ramadhan, Eskalasi Gangguan Kamtibmas di Kota Surabaya Menurun

Operasi cipta kondisi amankan anak muda saat perang sarung (Foto: Diskominfo Surabaya)

Operasi cipta kondisi amankan anak muda saat perang sarung (Foto: Diskominfo Surabaya)

iBenews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya intens menggelar operasi cipta kondisi untuk mencegah gangguan Keamanan dan Ketertiban (Kamtibmas) di Bulan Suci Ramadan. Operasi cipta kondisi digelar serentak bersama Kepolisian dan TNI di 31 kecamatan se-Surabaya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan, memasuki hari ke sembilan Bulan Suci Ramadan, eskalasi gangguan Kamtibmas mengalami penurunan. Baik itu terkait dengan kejadian perang sarung, balap liar, tawuran hingga minuman keras.

“Dibanding malam pertama, kedua, ketiga, keempat sampai malam kelima Ramadan, sekarang sudah menurun eskalasinya. Karena kita terutama di malam Sabtu dan malam Minggu, polsek dan kecamatan siaga di semua titik, termasuk kita di empat wilayah Surabaya,” kata Eddy Christijanto saat ditemui di kantornya, Senin (3/4/2023).

Ia memastikan, setiap malam Sabtu dan malam Minggu, pihaknya intens bersama kepolisian dan TNI menggelar operasi cipta kondisi skala besar di 31 kecamatan se-Surabaya. Operasi cipta kondisi tersebut digelar serentak mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.

“Kita setiap malam tetap melaksanakan kegiatan patroli mulai jam 22.00 WIB sampai 04.00 WIB. Utamanya malam Sabtu dan malam Minggu kita melaksanakan operasi skala besar,” jelasnya.

Meski eskalasi gangguan Kamtibmas menurun, Eddy menyebutkan, jika pihaknya masih menemukan beberapa remaja yang terlibat dalam perang sarung. Seperti dalam giat operasi cipta kondisi pada Jumat malam (31/3), pihaknya mengamankan sembilan remaja terlibat perang sarung.

“Kita mengamankan di Jalan Wonokitri dan Sambikerep ada sembilan orang, perang sarung. Kemudian ada konvoi sahur on the road dari pelajar SMK sampai di Taman Bungkul itu bisa kita lokalisir,” ungkap dia.

Selanjutnya pada Sabtu (1/4) malam, pihaknya kembali mengamankan dua orang remaja yang terindikasi perang sarung di kawasan Dukuh Pakis Surabaya. Dua orang remaja itu langsung diserahkan ke Polsek Dukuh Pakis. “Sedangkan untuk tadi malam, Minggu (2/4), Alhamdulillah tidak ada kejadian menonjol, melandai,” katanya.

Ia menjabarkan, jika mayoritas remaja yang terlibat perang sarung berusia masih belasan. Untuk mencegah tindakan serupa, para remaja yang terjaring operasi cipta kondisi itu berencana dilakukan pembinaan dan sanksi sosial di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.

“Di tingkat kota kita kirim ke Liponsos untuk diberikan pembinaan sosial, kita juga panggil orang tuanya. Ada juga yang kita serahkan ke kepolisian, karena sudah masuk ranah pidana. Kita serahkan ke kepolisian supaya cepat penanganannya,” terangnya.

Eddy berharap para orang tua turut berperan aktif dalam memantau pergaulan anak-anak. Apabila anak belum pulang ke rumah hingga pukul 21.00 WIB, orang tua juga diharapkan menghubungi dan menanyakan.

“Kalau pukul 21.00 WIB anak belum ada di rumah, orang tua bisa menghubungi lewat telepon, atau hubungi rekan terdekatnya ditanyakan. Jadi memastikan anak dalam keadaan aman, sehat dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu Kamtibmas,” pungkasnya. (iB-1)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kemenparekraf Apresiasi Sejumlah Maskapai Internasional Buka Rute Baru ke Indonesia

HEADLINE

Menparekraf: Ideafest Jadi Momentum Kembangkan Inovasi Sektor Parekraf

Nasional

Kemenparekraf Dukung Fordeswita 2024 Perkuat Pengembangan Wisata Olahraga di Desa Wisata

HEADLINE

Kemenparekraf Apresiasi Penyelenggaraan ITLS Awards 2024 di Bali

HEADLINE

Manggarai Barat Masuk Tingkat Kerawanan Sedang saat Pilkada Serentak 2024

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia

HEADLINE

Sandiaga Uno Tindak Tegas Soal Praktik Pungli di Pulau Kanawa Labuan Bajo

Nasional

AMDK Diduga Tak Steril dan Belum Kantongi Izin BPOM Beredar Di Tangerang Selatan