Home / Berita / News

Jumat, 21 Oktober 2022 - 15:43 WIB

Kasus Gagal Ginjal Akut, Ketua Komisi D: Jangan Panik tapi Tetap Waspada dan Jaga Pola Hidup Sehat

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah (Foto: Christiana Beatrix)

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah (Foto: Christiana Beatrix)

iBenews.id – Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Khusnul Khotimah, meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menyikapi munculnya penyakit gagal ginjal akut, yang menyerang pada anak-anak ini.

Meski begitu, Khusnul tetap meminta orang tua dan masyarakat, untuk selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah ke sakit ginjal akut. Seperti mual, muntah, batuk, flu dan mengantuk.

“Kami di Komisi D DPRD Surabaya telah melakukan rapat bersama dengan dinas kesehatan (dinkes), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) dalam rangka menyipaki penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak ini,” ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022).

Menurut Khusnul, ada hal-hal yang harus menjadi perhatian orang tua. Seperti menerapkan dan selalu menjaga perilaku hidup sehat dan bersih. Diantaranya mencuci tangan, makan-makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang dan memastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dan dilengkapi.

“Kami juga mendorong dinkes untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan dalam rangka upaya preventif, promotif di lingkungan sekolah. Ini penting, karena penyakit gagal ginjal akut ini menyerang anak-anak, dan juga memastikan lingkungan sekolah juga sehat dan bersih,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini menyatakan, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan agar penyakit ini bisa dicegah sedini mungkin.

“Dinkes kita dorong juga membuat hotline center, agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat apabila ada indikasi kasus yang mengarah kepada gagal ginjal. Selain itu, sosialiasi mengenai apa itu gagal ginjal akut juga penting dilakukan Dinkes Surabaya, termasuk cara-cara pencegahannya,” ungkapnya.

Terkait berapa jumlah anak Surabaya yang telah terkena penyakit gagal ginjal akut ini, Khusnul mengatakan, belum ada konfirmasi kepastian yang saat ini dirawat di rumah sakit. Sebab info dari dinkes, data yang tersaji adalah data yang disampaikan Kementerian Kesehatan. Baik itu suspect atau probable. (iB-1)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kemenparekraf Apresiasi Sejumlah Maskapai Internasional Buka Rute Baru ke Indonesia

HEADLINE

Menparekraf: Ideafest Jadi Momentum Kembangkan Inovasi Sektor Parekraf

Nasional

Kemenparekraf Dukung Fordeswita 2024 Perkuat Pengembangan Wisata Olahraga di Desa Wisata

HEADLINE

Kemenparekraf Apresiasi Penyelenggaraan ITLS Awards 2024 di Bali

HEADLINE

Manggarai Barat Masuk Tingkat Kerawanan Sedang saat Pilkada Serentak 2024

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia

HEADLINE

Sandiaga Uno Tindak Tegas Soal Praktik Pungli di Pulau Kanawa Labuan Bajo

Nasional

AMDK Diduga Tak Steril dan Belum Kantongi Izin BPOM Beredar Di Tangerang Selatan