Home / Ekonomi / News

Senin, 17 Oktober 2022 - 20:45 WIB

Antisipasi Musim Hujan, KAI Daop 8 Petakan Daerah Rawan

Antisipasi Musim Hujan, KAI Daop 8 Petakan Daerah Rawan

Antisipasi Musim Hujan, KAI Daop 8 Petakan Daerah Rawan

iBenews.id – Cuaca hujan yang sering terjadi pada akhir-akhir ini, tentunya patut diwaspadai dapat mengakibatkan gangguan perjalanan KA. Sebagai antisipasi, KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan pemetaan serta penanganan lokasi daerah rawan yang berpotensi mengganggu keselamatan dan kelancaran perjalanan KA.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan jika di wilayah Daop 8 Surabaya pada saat ini terdapat 7 titik rawan bencana, seperti banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Namun demikian, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar perjalanan KA tetap berjalan dengan selamat dan lancar dengan menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan juga menugaskan Petugas Daerah Rawan di lokasi rawan tersebut.

“Dengan antisipasi tersebut, dapat langsung menindaklanjuti apabila ada gangguan, sehingga harapannya perjalanan KA di wilayah Daop 8 tidak terganggu serta tetap selamat dan lancar,” ucapnya.

Seperti pada km 32+700 s.d 33+200, jalur KA antara Stasiun Tanggulangin – Stasiun Porong, terdapat potensi banjir. Para petugas yang berdinas telah melakukan antisipasi, yaitu membuat drainase saluran air, maupun memaksimalkan fungsi saluran yang sudah ada.

Selain potensi tersebut, hampir di sepanjang jalur KA terdapat pohon dan adanya serta kabel yang menjuntai diatas rel. Hal yang patut diwaspadai jika pada musim hujan nanti memiliki potensi miring atau roboh ke arah jalur KA yang dapat menggangu dan membahayakan perjalanan KA.

“Tindaklanjutnya, kami kordinasikan dengan Pemerintah daerah dan pemilik tiang, melakukan perampingan dahan pohon dan juga memastikan kondisi tiang kokoh dan tidak roboh yang dapat mengganggu perjalanan KA,” jelasnya.

AMUS Daop 8 juga disiagakan di 7 Stasiun yang terdekat dengan lokasi daerah rawan bencana, yaitu di Stasiun Mojokerto, Babat, Sepanjang, Boharan, Bangil, Wlingi, dan Sidotopo. AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel beton dan kayu, batu balas, pasir, perancah, hingga karung. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.

Antisipasi lainnya, setiap minggunya, manajemen Daop 8 yang dipimpin oleh Executive Vice President dan diikuti jajarannya juga melakukan pemeriksaan langsung dengan kegiatan cek lintas stasiun dan jalur KA. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kembali daerah rawan tersebut telah diantisipasi sekaligus memantau potensi bahaya lain yang dapat mengganggu keselamatan maupun kenyamanan dan kelancaran perjalanan KA.

Dengan dilakukannya pemetaan daerah rawan serta fasilitas pendukung pelayanan KA tersebut, KAI Daop 8 berharap bisa memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik bagi pelanggan KA.

“Kami terus akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan KA,” pungkasnya. (iB-1)

Share :

Baca Juga

LABUAN BAJO

Kemenparekraf Dorong Penguatan Keselamatan dan Keamanan di Destinasi Wisata

HEADLINE

Pembangunan Pariwisata Terintegrasi Jadi Tema Debat Perdana Pilbup Manggarai Barat

Nasional

Kemenparekraf Apresiasi Sejumlah Maskapai Internasional Buka Rute Baru ke Indonesia

HEADLINE

Menparekraf: Ideafest Jadi Momentum Kembangkan Inovasi Sektor Parekraf

Nasional

Kemenparekraf Dukung Fordeswita 2024 Perkuat Pengembangan Wisata Olahraga di Desa Wisata

HEADLINE

Kemenparekraf Apresiasi Penyelenggaraan ITLS Awards 2024 di Bali

HEADLINE

Manggarai Barat Masuk Tingkat Kerawanan Sedang saat Pilkada Serentak 2024

HEADLINE

Menparekraf Sebut Ekonomi Kreatif Sebagai Masa Depan Indonesia