Beritalabuanbajo.com, Labuan Bajo – Pelaksana tugas Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menekankan pentingnya data statistik dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Menurut Frans dengan statistik yang handal membantu dalam mengevaluasi kebijakan dan program, serta memastikan upaya konservasi yang dilakukan efektif.
“Mari kita menggali lebih dalam pemanfaatan statistik untuk membangun pariwisata inklusif dan berkelanjutan, serta menjaga keanekaragaman hayati kita,” kata Frans di acara seminar peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) yang ke-26 yang diselenggarakan BPS Manggarai Barat belum lama ini.
Frans menjelaskan, untuk membangun pariwisata yang berkualitas, terdapat 14 pilar yang menjadi indikator utama, mencakup aspek-aspek seperti keberlanjutan, pengalaman pengunjung, infrastruktur, dan budaya lokal.
Selain itu pengalaman unik yang menekankan pada pengalaman khas yang membedakan destinasi, dan standar tinggi yang merujuk pada nilai-nilai etis dan sosial dalam pariwisata.
“Kombinasi pilar ini bertujuan untuk menciptakan destinasi yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Frans.
Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peran data dalam pembangunan daerah. Menurutnya data statistik yang akurat dan terpercaya adalah fondasi untuk merumuskan kebijakan yang efektif.
“Tingkat kunjungan yang tinggi harus berbanding lurus dengan kesiapan kita di daerah dan harus dianggap sebagai sebuah tantangan besar, tetapi untuk memulai semuanya itu kita harus bergerak bersama dalam satu data supaya kita mempunyai data yang sama. Dengan pemanfaatan data, kita dapat mencapai ultimate tujuan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Frans.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat, Ikhe Suryaningrum menyampaikan, BPS memiliki peran penting dalam pembinaan data sektoral Kabupaten Manggarai Barat dan memastikan data yang dihasilkan dari seluruh Instansi Pemerintah memiliki standar yang sama serta dapat diandalkan dalam membangun daerah maupun nasional.
“BPS bertanggungjawab dalam menjaga integritas, akurasi dan relevansi data dari berbagai sektor. Ini menjadi kunci bahwa data yang digunakan bisa menjadi epidermis untuk Manggarai Barat. Dengan adanya satu data Indonesia, mari kita berkomitmen untuk mendorong keterbukaan dan aksesibilitas data sehingga setiap kepentingan bisa menggunakan data tersebut sebagai rujukan,” jelasnya.