Home / HEADLINE / LABUAN BAJO / News

Rabu, 26 Juni 2024 - 09:49 WIB

Bea Cukai dan Karantina Bantu UMKM Labuan Bajo Lakukan Ekspor ke Malaysia

Pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, melepas ekspor perdana hasil perikanan dan produk UMKM dari Labuan Bajo ke Malaysia dan Thailand.

Pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, melepas ekspor perdana hasil perikanan dan produk UMKM dari Labuan Bajo ke Malaysia dan Thailand.

Beritalabuanbajo.com, Labuan Bajo – Kantor Bea Cukai Labuan Bajo melakukan asistensi atau pendamping terhadap produk usaha UMKM lokal Manggarai Barat berupa kopi, vanili, kacang mente, cengkeh, dan kepiting bakau yang diekspor ke Malaysia.

“Bea Cukai Labuan Bajo melakukan asistensi kepada UMKM untuk bisa melakukan ekspor, kami sudah memberikan persetujuan atas ekspor melalui penerbitan dokumen pemberitahuan ekspor barang,” jelas Kepala Kantor Bea Cukai Labuan Bajo Joko Pri Sukmono Dwi Widodo, usai acara pelepasan ekspor perdana di Bandara Internasional Komodo, Selasa kemarin.

Joko mengatakan, di Labuan Bajo sudah ada dua perusahaan yang melakukan ekspor ke luar negeri yakni CV Labuan Bajo Fishery dan PT Royal Phinisi Julian. Ia mendorong pelaku usaha lain di kota pariwisata itu untuk melakukan ekspor.

Dengan kerja sama dan sinergi antar-instansi yang baik, Joko berharap produk UMKM dari Manggarai Barat bisa terus diekspor ke luar negeri.

“Eksportir yang sudah ada dua, semoga nanti ke depan ada eksportir lagi yang siap melakukan ekspor karena masih banyak produk UMKM, hasil perikanan, dan pertanian dari Manggarai Barat yang berkualitas,” ujarnya.

Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi NTT, drh Ida Bagus Raka Ariana menambahkan, komoditas perikanan, dan pertanian yang diekspor ke telah melalui uji sertifikasi dan dinyatakan bebas hama penyakit.

Bagus mengingatkan pelaku usaha agar tetap menjaga kualitas produk yang telah mendapatkan sertifikasi dari Karantina NTT, karena itu menjadi syarat dalam melakukan ekspor.

“Salah satu persyaratan komoditas kita bisa diterima di negara lain itu menyangkut mutu dan kualitas dan harus bebas dari hama penyakit,” ujarnya.

Bagus menambahkan, pihaknya juga secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap komoditas ekspor dari parasit berbahaya, sehingga aman untuk diekspor.

Ia mengatakan, dua eksportir di Labuan Bajo telah mendapatkan sertifikasi biosekuriti grade B, dan telah menerapkan cara karantina ikan yang baik (CKIB).

“Itu merupakan salah satu syarat dalam melakukan ekspor sehingga hasil komoditas kita bisa diterima oleh negara tujuan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Labuan Bajo melakukan ekspor perdana hasil komoditas perikanan dan pertanian ke Malaysia dan Thailand. Komoditas itu antara lain kerang dara, kepiting bakau, kopi biji (Manggarai), kopi bubuk, vanili, kacang mente, dan cengkeh.

Ekspor perdana dilakukan pada Selasa kemarin, melalui Bandara Internasional Komodo.

 

Share :

Baca Juga

HEADLINE

Menparekraf Dukung Kolaborasi Percepat Pengembangan Industri Gim Nasional

HEADLINE

Maskapai Hentikan Sementara Penerbangan Labuan Bajo-Kupang, Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

HEADLINE

Timnas Indonesia Gelar Latihan Perdana di Bahrain

HEADLINE

Menparekraf: Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 Promosikan Pariwisata Berkelanjutan

Nasional

Kemenparekraf Apresiasi Sejumlah Maskapai Internasional Buka Rute Baru ke Indonesia

HEADLINE

Pesona Pantai Batu Cincin Mbewe di Ende NTT, Salah Satu Situs Geologi di Indonesia

HEADLINE

Menparekraf: Ideafest Jadi Momentum Kembangkan Inovasi Sektor Parekraf

HEADLINE

Dua Perusahaan Investasi 10 Juta USD di Parapuar Labuan Bajo