Beritalabuanbajo.com,- Makanan fungsional dikenal akan manfaatnya dalam mengoptimalkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko terserang penyakit. Konsep makanan fungsional ini berasal dari Jepang pada tahun 1980-an untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di sana secara keseluruhan.
Jenis Makanan Fungsional
Makanan fungsional terbagi menjadi dua jenis utama: makanan fungsional konvensional dan makanan fungsional modifikasi. Berikut penjelasannya.
Makanan Fungsional Konvensional
Makanan fungsional konvensional adalah makanan utuh yang secara alami kaya akan nutrisi penting seperti serat, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Contoh makanan ini meliputi:
• Buah-buahan, seperti kiwi, pir, apel, pisang, dan jeruk
• Sayur-sayuran, seperti brokoli, kembang kol, bayam brazil, dan kangkung
• Kacang-kacangan, seperti almond, mete, pistachio, macadamia, dan kacang Brazil
• Biji-bijian, seperti biji labu, biji rami, dan biji chia
• Legume, seperti kacang hitam, buncis, dan lentil
• Biji-bijian utuh, seperti oat, barley, buckwheat, dan beras merah
• Makanan laut, seperti ikan salmon, ikan sarden, ikan teri, dan ikan makerel
• Makanan fermentasi, seperti tempe, kimchi, kefir, dan kombucha
• Rempah-rempah, seperti kunyit, kayu manis, jahe, dan cabai
• Minuman, seperti kopi, teh hijau, dan teh hitam
Makanan Fungsional Modifikasi
Makanan fungsional modifikasi adalah makanan yang telah diperkaya dengan nutrisi tambahan untuk meningkatkan manfaat kesehatannya, seperti vitamin, mineral, serat, atau probiotik. Beberapa contoh meliputi:
• Susu yang diperkaya dengan kalsium
• Yoghurt yang diperkaya dengan vitamin D
• Jus kemasan yang diperkaya dengan vitamin C
• Susu almond, susu kacang mete, atau susu beras yang diperkaya dengan vitamin D dan kalsium
• Roti dan pasta yang diperkaya dengan zat besi
• Sereal dan granola yang diperkaya dengan vitamin B12
Beragam Manfaat Makanan Fungsional
Manfaat makanan fungsional bagi kesehatan sangat beragam. Berikut beberapa di antaranya:
1. Mencegah kekurangan nutrisi
Makanan fungsional mengandung berbagai nutrisi esensial yang diperlukan tubuh. Dengan mengonsumsinya, Anda dapat menghindari kekurangan nutrisi yang bisa memicu berbagai penyakit. Sebagai contoh, mengonsumsi roti atau pasta yang diperkaya dengan zat besi dapat membantu mencegah anemia.
2. Melindungi dari Penyakit
Selain mencegah kekurangan nutrisi, makanan fungsional juga dapat melindungi tubuh dari penyakit. Kandungan antioksidan dalam makanan fungsional, misalnya, mampu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, sehingga membantu menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
3. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
Nutrisi dalam makanan fungsional juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Kandungan omega-3, misalnya, dapat mendukung perkembangan otak, sedangkan kalsium dan vitamin B12 penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Meski makanan fungsional mengandung banyak nutrisi bermanfaat, pola konsumsi yang sehat tetap perlu didukung dengan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, minum air yang cukup, dan istirahat yang cukup.