BERITALABUANBAJO.COM,- Upaya menjaga ekosistem laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dilakukan. Salah satunya melalui aksi sosial transplantasi 1000 koral diselenggarakan pengurus dan member Lions International D-307 B2 Indonesia.
Kegiatan itu berlangsung senin kemarin di Pantai Wecicu Labuan Bajo, Jenny Lie Ketua Wilayah 6 Lions Internasional D-307 B2 Indonesia menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk menjaga ekosistem terumbu karang, sekaligus mendukung pariwisata Labuan Bajo.
“Labuan Bajo sebagai destinasi wisata, terumbu karangnya harus dijaga dengan baik. Dan ini salah satu upaya kami Lions Internasional dalam menjaga ekosistem laut di sini,” katanya di sela-sela kegiatan.
Dia menjelaskan, ada 1000 fragment karang yang ditanam di bawah laut perairan Pulau Labuan Bajo. Dalam aksi sosial itu, Lions Internasional bekerjasama dengan komunitas lokal yang konsen terhadap terumbu karang, bertujuan agar pemeliharaan terumbu karang terus berkelanjutan.
“Tidak hanya berhenti di penanaman koral tetapi pemeliharaan sehingga dibutuhkan support dari komunitas lokal untuk menjaga,” ujarnya.
Selain menanam koral, selama di Labuan Bajo pengurus dan member Lions Internasional D-307 B2 Indonesiajuga menyalurkan bantuan sosial berupa kursi roda dan donasi kepada Yayasan Ani’s, dan pembagian ratusan bibit pohon.
Sementara itu, Puspita Dewi Ketua Komite Lingkungan Hidup Lions Internasional menjelaskan, aksi konservasi terumbu karang penting untuk menyelamatkan alam Labuan Bajo dari kerusakan. Dengan begitu ekosistem dan biota bawah laut tetap terjaga.
“Kegiatan ini untuk kelestarian alam bawah laut kita agar tetap terjaga biar bisa dinikmati anak cucu kita,” ungkapnya.
Chris, Sekretaris Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat mengapresiasi positif kegiatan transplantasi terumbu karang ini. Keterlibatan pihak swasta, menurutnya, membantu pemerintah daerah dalam menjaga ekosistem laut Labuan Bajo.
Dia berharap nanti masyarakat khususnya nelayan bisa menerima manfaat ekonomi dari keberadaan terumbu karang itu, dan wisatawan semakin banyak yang datang untuk melihat pemandangan bawah laut yang semakin indah.
Jonas Murdini, Lokal Direktur Komunitas Coral Guardian menjelaskan, karang yang ditanam jenis Acropora yang diikat di 40 rak karang, setiap rak karang berisi 25 karang, dan kemudian ditanam di bawah laut.
Karang tersebut ditanam di lokasi yang sepi dari aktivitas kapal-kapal wisata, sehingga diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Karang-karang ini akan kami pantai terus secara bertahap, memastikan dia hidup dan berkembang dengan baik,” pungkasnya. (*red/BR)