Beritalabuanbajo.com – Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, NTT siap menjadi tuan rumah pertemuan Asean Ministerial Meeting on Transnasional Crime (AMMTC) ke-17 yang akan berlangsung mulai 19-23 Agustus mendatang.
AMMTC merupakan pertemuan setingkat menteri yang khusus membahas mengenai isu-isu kejahatan lintas negara di ASEAN.
Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko menyatakan, tidak kurang 11 Menteri Negara Asean yang menangani kejahatan internasional ditambah 200 orang delegasi, dan tiga negara mitra dialog yaitu, Cina, Jepang dan Korea Selatan akan mengikuti pertemuan yang berlangsung di Hotel Merourah Labuan Bajo itu.
Menurut rencana, pertemuan tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Rencana awal dikonsepkan nanti pertemuan itu akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi, kalau pertemuannya nanti dipimpin langsung bapak Kapolri,” jelas Kapolres Ari Satmoko di ruang kerjanya kemarin.
Sejauh ini, lanjut Ari, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan melakukan survei terhadap venue, baik itu lokasi pertemuan maupun spot wisata apabila akan dikunjungi para delegasi. Hal itu guna memastikan kelancaran pelaksanaan pertemuan AMMTC.
Begitupun mempersiapkan para pelaku UMKM agar terlibat dalam event itu.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri, pemerintah daerah juga harus bantu, dan salah satu kegiatannya menggabungkan pawai pembangunan dan pawai AMMTC, kemudian juga melibatkan para UMKM,” ujarnya.
Menurutnya, terpilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi pertemuan AMMTC menunjukkan bahwa Labuan Bajo layak, baik dari sisi keamanan maupun sarana dan prasarana pendukung. Ia pun meminta dukungan masyarakat Manggarai Barat untuk bersama menyukseskan event internasional itu.
“Ini menjadi stimulas agar Labuan Bajo makin dikenal di mata dunia, yang harus dipertahankan adalah branding bahwa Labuan Bajo ini aman,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ari mengatakan, terkait jumlah personel keamanan yang diterjunkan sepenuhnya akan dikendalikan oleh Polda NTT.
“Sampai sekarang kami belum dapat petunjuk berapa jumlah personel yang akan dilibatkan. Tetapi kemungkinan besar akan melibatkan personel gabungan dari beberapa polres dan BKO Polda NTT,” pungkasnya. (*red/BR)